Hamas menangkap pengemudi taksi karena ‘menyebarkan rumor’ tentang krisis listrik

KOTA GAZA, Jalur Gaza (AP) — Polisi di Gaza yang dikuasai Hamas telah menahan puluhan sopir taksi karena diduga menyebarkan “desas-desus” tentang krisis listrik terburuk di wilayah itu dalam beberapa tahun terakhir, kata para pejabat, Senin.

Penangkapan tersebut, yang dimulai pada akhir pekan, menunjukkan bahwa kelompok militan Islam Hamas semakin khawatir mengenai konsekuensi politik dari kekurangan bahan bakar dan listrik yang melumpuhkan.

Pihak berwenang tidak menjelaskan apa yang menyebabkan pengemudi mengalami masalah, selain mengatakan bahwa “rumor” tersebut ada hubungannya dengan krisis energi.

Namun, warga mengatakan ada pembicaraan yang berkembang di kalangan warga Gaza bahwa Hamas menyimpan pasokan bahan bakar secara terpisah untuk pemerintah dan loyalisnya, sebuah klaim yang dibantah oleh Hamas.

Akar dari krisis yang telah berlangsung selama dua bulan ini adalah perselisihan antara Hamas dan negara tetangga Mesir mengenai pengiriman dan pembayaran bahan bakar.

Bahan bakar yang diselundupkan dari Mesir melalui terowongan di bawah perbatasan dulunya merupakan sumber energi utama bagi Gaza, termasuk satu-satunya pembangkit listrik di wilayah tersebut yang memasok 60 persen listrik.

Hamas sekarang ingin Mesir mengirimkan bahan bakar ke Gaza melalui jalur udara, untuk mencoba menjadi preseden yang diharapkan Hamas dapat berkembang menjadi jalur perdagangan penuh dengan Mesir.

Mesir khawatir bahwa hubungan seperti itu akan terlihat meringankan Israel, yang telah lama menduduki Gaza, dari tanggung jawab atas wilayah tersebut. Meskipun penarikan diri dari Gaza pada tahun 2005, Israel terus mengontrol akses melalui udara, darat dan laut. Mesir ingin meneruskan pengiriman bahan bakar di masa depan melalui Israel dan bersikeras menjualnya dengan harga internasional. Hamas sedang mencari subsidi bahan bakar dari negara-negara Arab.

Solusi terhadap perjuangan ini belum terlihat. Akibat kekurangan listrik ini, pembangkit listrik di Gaza hampir selalu mati sejak 10 Februari, yang mengakibatkan pemadaman listrik selama 18 jam sehari.

Kementerian Kesehatan mengatakan pasokan bahan bakar untuk generator rumah sakit hanya akan bertahan hingga Kamis. Jam kerja di klinik rawat jalan telah dikurangi, 60 persen ambulans tidak digunakan dan operasi non-darurat telah dijadwal ulang, kata kementerian.

Pasien yang dirawat intensif di Rumah Sakit Shifa, fasilitas kesehatan terbesar di Gaza, tidak terlalu khawatir. Sekitar sebulan yang lalu, panel surya yang disumbangkan oleh sebuah kelompok Italia dipasang di atap, menyediakan listrik untuk mesin yang terhubung ke lima dari 15 tempat tidur di ICU, kata pejabat rumah sakit.

Hak Cipta 2012 Associated Press.


Data SGP

By gacor88